Kayong Utara, Sergap24.info
Warga masyarakat tuntut janji janji perusahaan mayawana persada,dengan cara demo blockade/portal dan memasang tempayan adat, halini agar perusahan mematuhi kewajibanya dan adat budaya.
Hal tersebut dilakukan warga Desa Durian Sebatang, kecamatan Seponti,kabupaten kayong Utara, supaya PT, mayawana persada, sadar bahwa wilayah Durian Sebatang itu ada warga, dan ada adat budaya yang harus di patuhi.
Bukan hanya permisi masuk lalu perusahaan berbuat seenaknya saja, sesuai perjanjian masuknya perusahaan, di buat suatu perjanjian MU YU, yang secara trasfaran kepada semua pihak bersangkutan dan masyarakat, bukan dengan cara peridupidu oknum.
Sesuai perjanjian awal PT, mayawana persada hanya permisi numpang badan jalan, tetapi faktanya PT, mayawana persada membabat habis hutan wilayah Desa Durian sebatang, Tanpa meninggalkan lahan cadang pangan warga.
Sebelumnya PT, mayawana persada sudah dibilang, tapi tetap berutal, tanpa ada melihat dan memikirkan warga untuk kedepannya, ditambah lagi pei kayu alam untuk 2000 perkubuk ke masyarakat, sampai saat ini belum ad kejelasan.
Ditambah lagi kontribusi lahan konraktor PT, mayawana persada 5000 Rp, perhektar bulanya juga tidak ada.
Bantuan tunjangan bagi anak kurang mampu dan berprestasi akan dibhasiswa, juga sampai saat ini belum juga terlealisasi, hal ini tentunya banyak di langgar oleh perusahaan.
Dan pertanyaannya kenapa warga demo blockade/portal dan memasang tempayan adat, jalan padat pemungkiman warga penghubung 2 ( dua )Dusun rusak parah, tidak mau ikut andil membaguskan atau memberi bantuan metreal atau yunit alat berat.
Padahal bukan dibebankan ke PT, mayawana persada saja, di wilayah Desa Durian Sebatang juga ad PT, sawit KAP, dan PT, KJA, Pj, Desa juga sudah mengundang duduk bersama, untuk kesiapan dan masing masing PT, mengambil pak bagian nya.
Saat mau pelaksanaan kerja, PT,KAP, dan PT, KJA Siap, sedangkan mayawana menunda, lewat 10 hari PJ, Desa menyurati kembali, sampai 3 kali dalam 10 hari dan sampai menghadiri, pihak manajemen pontianak, cuma juga tidak membuahkan hasil, ditolak.
Dan ada beberapa penyampaian bahwa PT, sedang mengalami kendala keuangan, tunggu saat keuangan PT, pulih kembali, tentunya hal ini bukan merupakan alasan perusahaan untuk membantu, karna sudah kewajiban dan tanggung jawab perusahaan apa itu.
Hal ini memicu warga masyarakat kususnya Desa Durian sebatang kecamatan Seponti bertindak tegas kepada perusahaan, agar memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya, ialah dengan cara blockade/portal dan memasang tempayan adat budaya.
Sebelum ada keputusan perusahaan blockade/portal dan pemasangan tempayan adat budaya, tidak dibolehkan melakukan pekerjaan di perusahaan.
Durian sebatang, kecamatan Seponti, kabupaten Kayong Utara, Kalimantan barat, minggu 15 Juni 2025 jurnalis Subyharjo Sergap24 info
(Subyharjo)