sergap24.info.Takalar – Rumah Baca Pangngadakkang di Desa Bontokassi, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, memulai langkah besar dalam meningkatkan kualitas literasi masyarakat dengan bertransformasi menuju era digital.
Kegiatan bertajuk “Transformasi Rumah Baca Pangngadakkang Menuju Era Digital” ini dilaksanakan sejak September hingga Oktober 2025 dan melibatkan 25 peserta yang merupakan pengurus Rumah Baca.
Acara pembukaan berlangsung meriah dan penuh semangat. Kepala Desa Bontokassi, Muh. Aksin Suarso, S.S., M.Pd., hadir secara langsung untuk membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, ia menegaskan “kita tidak boleh terlepas dari digitalisasi, karena ini adalah konsekwensi dari kesiapan kita untuk maju dan berkembang.
“Kehadiran rumah Baca pangngadakkang ini adalah bagian dari kesiapan kita menghadapi masa depan yang cemerlang insyaAllah,” tegasnya.
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang menggandeng tim akademisi untuk memberikan pendampingan.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Dr. Ir. Dolly Indra, M.M.SI., MTA, Erick Irawadi Alwi, S.Kom., M.Eng., MTA, serta tiga akademisi muda, Andi Fathimatuz Zahra, Mustika Octavia, dan Salsabila Aurelia.
Kehadiran tim ini menandai komitmen UMI dalam mendorong masyarakat desa agar mampu mengelola literasi berbasis teknologi.
Selama program berlangsung, peserta mendapatkan berbagai materi yang aplikatif. Mereka belajar menggunakan Canva untuk membuat desain grafis sederhana sehingga dapat mengelola konten promosi Rumah Baca dengan lebih menarik.
Peserta juga dilatih menggunakan Microsoft Excel untuk membantu administrasi buku dan data anggota secara lebih rapi dan profesional.
Tak kalah penting, sesi literasi etika digital turut diberikan agar para pengelola dan peserta memahami bagaimana memanfaatkan teknologi secara bijak, aman, dan sesuai dengan norma yang berlaku.
Selain itu, pengenalan terhadap buku elektronik atau e-book serta pelatihan manajemen perpustakaan digital, juga menjadi bagian dari materi yang diberikan.
Para pengurus diarahkan agar mampu mempromosikan kegiatan literasi melalui media sosial sehingga Rumah Baca Pangngadakkang bisa menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya kalangan muda.
Transformasi ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Rumah Baca Pangngadakkang dalam meningkatkan nilai jual dan daya tariknya di tengah masyarakat.
Dari yang semula hanya berfungsi sebagai ruang baca konvensional, kini Rumah Baca sedang diproyeksikan menjadi pusat literasi modern desa yang kreatif, inovatif, dan berbasis teknologi. Dengan langkah ini, Rumah Baca Pangngadakkang diharapkan mampu menjadi contoh atau role model bagi desa-desa lain di Kabupaten Takalar, bahkan di Sulawesi Selatan.
Dengan dukungan pemerintah desa, komitmen pengurus, serta kolaborasi bersama LPkM Universitas Muslim Indonesia, kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya masyarakat Bontokassi yang literat, adaptif, dan siap menghadapi tantangan era digital.
.png)

