.png)
Mandailing Natal - Sumatera Utara, sergap24.info -
Sebuah insiden kekerasan yang melibatkan seorang advokat berinisial SH dan seorang pria berinisial AZ, yang merupakan suami dari klien yang didampingi oleh advokat tersebut, telah terjadi di Pengadilan Agama (PA) Panyabungan pada Rabu 29/10/25 sekira pukul 16:00 WIB. Akibat insiden ini, kedua belah pihak saling melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Korban berinisial SH melaporkan bahwa dirinya diserang secara tiba-tiba oleh pelaku. "Saya tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Tiba-tiba saya ditendang dan dipukuli tanpa ada alasan yang jelas," ujarnya kepada wartawan, Rabu (29/10/2025). Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka pada bibir dan dibawah mata sebelah kanan, serta telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Kota Panyabungan di hari yang sama, dengan Nomor Laporan: LP/B/148/X/2025/SPKT/POLSEK PANYABUNGAN/POLRES MADINA/POLDA SUMUT tertanggal 29 Oktober 2025.
Terpisah, terduga pelaku berinisial AZ (44) memberikan keterangan yang berbeda. Ia mengakui perkelahian itu terjadi secara spontan usai persidangan, dan dirinya pun membantah bahwa hal itu terjadi tanpa sebab. Menurutnya, keributan tersebut dipicu oleh sikap advokat yang dianggap terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangganya. Sehingga AZ pun melaporkan kembali perihal yang sama ke Polres Madina pada Kamis 30/10/25 atas dugaan tindak penganiayaan yang diduga dilakukan oleh terlapor inisial SH hingga menyebabkan luka gores ringan dibagian kening sebelah kiri. Hal ini ditandai dengan surat laporan bernomor: LP/B/407/X/2025/SPKT/POLRES MANDAILING NATAL/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 30 Oktober 2025.
"Saya merasa bahwa advokat ini telah memprovokasi istri saya untuk menggugat cerai. Perpisahan ini sangat menyakitkan bagi saya, dan saya merasa ada andil besar dari dia (advokat)," ungkap AZ. Ia juga menambahkan bahwa emosinya memuncak karena merasa hak-haknya sebagai suami telah diabaikan. Kamis (30/10/25) melalui sambungan telephone WhastApp.
Terkait insiden yang menyebabkan keduanya saling lapor ini, hingga berita diterbitkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, namun Insiden ini tentu saja sangat disayangkan dan mencoreng citra lembaga peradilan. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Semua pihak, termasuk advokat, klien, dan masyarakat umum, harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang berlaku.
Perkembangan kasus ini akan terus dipantau oleh media dan masyarakat. Kita berharap, pihak kepolisian dapat segera mengungkap fakta yang sebenarnya dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
(MJ)
