Sergap24.info.Takalar – Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Serikat Pers Reformasi Nasional (SEPERNAS) Kabupaten Takalar melontarkan sejumlah pertanyaan kritis kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Takalar, Syainal Mannan, S.STP, M.Si, terkait dinamika kemitraan media di daerah.
Pertemuan yang digelar di Kantor Bupati Takalar, Jumat (19/9/2025), berlangsung terbuka dan penuh keakraban.
Sekretaris DPC SEPERNAS Takalar, Raja Muda Daeng Tojeng, menyoroti dugaan adanya Memorandum of Understanding (MoU) dengan salah satu media tertentu yang berdampak pada keterlambatan pembayaran kemitraan.
Menjawab hal itu, Kadis Kominfo menegaskan agar wartawan tidak perlu khawatir.
“InsyaAllah kemitraan dengan media tetap akan berlanjut,” ujarnya
Pertanyaan berikutnya menyinggung dugaan adanya oknum ASN Luar Kominfo yang mengambil alih tupoksi Kominfo.
Kadis dengan gamblang menjelaskan bahwa keberadaan ASN tersebut hanya sebatas tim perencana LO (Liaison Officer), bukan pengambil alih kewenangan Kominfo.
Sementara itu, Ketua DPC SEPERNAS Takalar, Asis Kawang, mempertanyakan isu adanya sejumlah media lokal yang diberhentikan.
Syainal Mannan dengan tegas membantah.
“Tidak ada media lokal yang diberhentikan, karena semua media saat ini berbasis online dan media itu sama selama memiliki legalitas badan Hukum sesuai Undang-Undang Pers no 40 Tahun 1999, tetap kami kerja sama” tandasnya.
Isu keberpihakan terhadap media lokal, mekanisme rilis humas hingga prioritas bagi wartawan Takalar juga ikut disuarakan para jurnalis.
Menanggapi hal itu, Kadis Kominfo menegaskan prinsipnya bahwa pemerintah daerah selalu membuka ruang kemitraan yang adil, transparan, dan bersinergi dengan insan pers, termasuk jurnalis lokal Takalar.
Sikap terbuka Kadis Kominfo ini mendapat apresiasi dari Ketua DPW SEPERNAS Sulawesi Selatan, Ardi Kulle.
“Kami menghargai respons cepat Pak Syainal Mannan, yang mau mendengar langsung pertanyaan wartawan dan memberikan penjelasan terbuka. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kemitraan sehat dengan pers,” ucap Ardi Kulle.
Ia menambahkan, langkah yang ditempuh Syainal Mannan patut diapresiasi oleh Bupati Takalar, bahkan layak dipertahankan karena sosoknya terbukti peduli terhadap wartawan.
Dengan adanya klarifikasi ini, hubungan kerja sama antara pemerintah daerah dan insan pers di Takalar diharapkan semakin erat, serta mampu memberi manfaat nyata bagi keterbukaan informasi publik.