Tulang Bawang.Sergap24.Info-
Sabtu, (20/09/2025) Di tengah dinginnya udara pagi, kehangatan justru terasa di Masjid Rohmatul Ummat Kampung Sidoharjo. Seorang anggota Polri, BRIPKA M. Erlando, tampil bukan dengan rotan, tapi dengan rasa aman dan pesan damai. Ia hadir bukan untuk patroli biasa, melainkan untuk merajut silaturahmi dan memperkuat iman bersama warga dalam kegiatan Sholat Subuh Berjamaah.
Kegiatan ini bukan semata rutinitas spiritual, tapi juga sarana mendekatkan diri dengan masyarakat dan menyampaikan pesan penting tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Polri hadir tidak hanya saat ada kejadian, tapi juga saat masyarakat berdoa dan bersujud. Karena keamanan adalah bagian dari ibadah," ungkap IPTU Harizal, SH, MH, Kapolsek Penawartama, dalam keterangannya.
Dalam momen yang khusyuk tersebut, BRIPKA Erlando tak lupa menyampaikan pesan kamtibmas yang sederhana tapi penting. Ia mengimbau masyarakat untuk selalu memasang kunci tambahan pada kendaraan bermotor saat parkir di area masjid. Tak hanya itu, ia juga mengajak warga agar terus menjaga kedamaian dan kekompakan di lingkungan tempat tinggal mereka.
"Ibadah kita akan lebih tenang jika lingkungan kita aman. Mari bersama-sama kita jaga masjid, jaga kampung, jaga hati," tutur Bripka Erlando di hadapan jamaah Subuh.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program "Polri Dekat dengan Umat", yang digalakkan oleh Polres Tulang Bawang melalui jajaran Bhabinkamtibmas. Dengan pendekatan spiritual dan sosial, polisi hadir sebagai sahabat masyarakat — bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai peneduh keresahan.
"Kami ingin membangun hubungan emosional antara polisi dan warga. Subuh berjamaah ini adalah jembatan untuk saling mengenal, memahami, dan menjaga bersama," tambah IPTU Harizal.
Beberapa warga menyampaikan apresiasi atas kehadiran polisi di masjid. Menurut mereka, ini bentuk nyata bahwa polisi tidak hanya ada saat ada masalah, tapi juga saat masyarakat sedang menata ketenangan batin melalui ibadah.
Dengan kegiatan seperti ini, Polsek Penawartama membuktikan bahwa pendekatan persuasif dan humanis lebih kuat dari seribu tilang. Polisi bukan hanya soal penindakan, tapi juga tentang pelayanan, perlindungan, dan pengayoman.